Rabu, 14 November 2012

Cerpen"PAK INDRA, I Love You !!!"

Cinta, yang ku tahu cinta itu indah. Saat jatuh cinta rasanya hati ini penuh bunga-bunga asmara yang bermekaran. Aku Maharaini, mahasiswi fakultas ekonomi di sebuah universitas swasta di kotaku. Salahkah jika aku mengidolakan dosen ku ? ataukah rasa ini berlebihan jika aku menyukai Pak Indra ? ya , dia dosenku, yang mengajar teori ekonomi. Jangan salah dia masih muda dan sangat energik. Andai saja aku dapat memanggilnya dengan sebutan Mas atau kakak, pasti lebih romantis. Oh..Pak Indra... Aku senang sekali melihatmu ketika berada di depan kelas. Garis wajahmu yang keras menunjukan bahwa dirimu adalah lelaki yang tegas. Tuturmu indah, berisi petuah, niscaya banyak orang yang betah untuk sekedar mendengarmu mendesah. Ah... andai saja aku dapat mengungkapkannya, bahwa aku ingin sekali mendampingimu seumur hidup. Pak indra, I love you !!! *** yang sedang kurang enak badan tetapi mampir untuk membeli oleh-oleh sebelum pulang ke rumah. Orang tua ku memiliki usaha pembuatan brem jajanan khas madiun yang terbuat dari sari tape yang di olah dengan cara pemekatan dan pengeringan sari tape tersebut. Lebih murah kan kalau beli langng ke pabriknya.menjengukkuSiang ini teman-teman sekampusku yang tergabung dalam team bola basket baru saja datang dari pertandingan yang berlangsung di kota Malang dalam even olahraga rutin antar kampus. Siang ini mereka beramai-ramai mampir ke rumah ku bersama Pak Indra, pelatih tim basket yang mendampingi mahasiswanya. Beliau juga merupakan dosen kami. Tujuannyabukan untuk Orang tuaku tergolong orang yang sukses dari usaha ini. Bahkan usahanya sudah merambah ke persewaan bus pariwisata dan mensuplay sambel pecel ke restoran-restoran di seputaran kota ku. Kami merintis usaha ini benar-benar dari nol. Dulunya kami termasuk keluarga yang tergolong miskin. Dulu kami berjualan dimana pintu rumah sering di gedor-gedor oleh pelanggan yang ingin membawa oleh-oleh khas Madiun. Berbeda dengan yang sekarang sudah sukses seperti ini. Sekarang kami sudah memiliki pabriknya sendiri dan memasukannya ke toko-toko oleh-oleh. *** Aku dan teman-temanku mengobrol di samping ruang tamu, sedangkan Ibu dan Bapak menemani Pak Indara mengobrol di ruang tamu. “ Gimana tadi pertandingannya ? Seu gak ? “ tanyaku “ Wah ran , gak seru !!! Habis gak ada suporter yang mendukung tim kita. Semua dukung tim tuan rumah. “ jawab Karina temanku sambil menggerutu. “ Iya makanya kita langsung cabut aja. Jelas kalahlah tim kita. Secara kualitas mereka lebih baik dari kita.” Timpal Angga Di tengah-tengah obrolan kami, aku mendengar pembicaraan ibu dengan Pak Indra. Sepertinya ibu sedang membicarakan aku.. Tapi apa yang ibu bicarakan ? Ups... jangan..jangan... “ Pak Indra, Rani sering cerita kalau ada dosennya yang masih muda dan Rani kelihatannya antusias sekali kalau menceritakan tentang dosen tersebut, sepertinya Rani menyukainya, beliau katanya sangat aktif di kampus. Mahasiswa-mahasiswanya juga sangat antusias apabila beliau mengajar, selain itu juga beliau sering mengisi ceramah di masjid kampus. Kalau gak nsalah ngajar teori ekonomi gitu.” Tanya ibuku yang nyerocos. Aku kaget mendengar nya. Kenapa Ibu menceritakan isi hati ku tentang dosen pujaan hatiku. Dan maslahnya ibu menceritakannya pada orangnya sendiri. Huh.. betapa malunya aku. “Hmm,” Pak indra mengerutkan dahinya seperti orang sedang berpikir dan bingung mau menjawab apa. Dan Kebetulan saat itu Adrian yang sedang lewat ruang tamu mendengar perkataan ibuku. Ia spontan menunjukan jarinya kepada Pak Indra sambil berkata, “ Ya beliau ini lah Bu dosen yang ibu tanyakan! Pak indra inio pujaan hatinya Rani. Ibu belum tahu ya ?” Deum... merah padam mukaku menahan malu, dan sempat ku lirik Pak Indra yang merundukan kepalanya, Oh akhirnya kau mengetahui apa yang aku rasakan selama ini dan selalu ku pendam dalam hati ku. “Pak Indra, aku tidak berani berharap lebih walaupun aku sangat menginginkanmu, Pak.” Ucap ku memberanikan diri pada pak Indra dan ia hanya tersenyum dan tersipu malu. Oh tuhan, engkau lebih mengetahui apa yang terbaik untukku. Jika dia terbaik dekatkanlah dan apabila dirinya bukanlah untukku , jadikanlah dia yang terbaik. Pak Indra....I Love You !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar